Dilema Sentralisasi, Dekonsentrasi, dan Desentralisasi
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 pendidikan adalah salah satu kewenangan yang didesentralisasikan. Dengan demikian, desentralisasi pengelolaan guru merupakan amanah yang harus dilaksanakan. Pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam mengangkat, mendistribusikan, mengembangkan karir, membina kempetensi dan profesionalisme guru, dan insentif.
Sistem pengelolaan guru secara desentralisasi ternyata berdampak multidimensi, seperti kesulitan sistem distribusi, penilaian kinerja, pembinaan dan pengembangan profesional, dan aneka ekses lainnya. Karena itu PGRI perlu melakukan analisis dan diskusi mendalam mengenai kemungkinan melakukan resentralisasi atau dekonsentrasi pengelolaan guru, bahkan resentralisasi atau dekonsentrasi pengelolaan pendidikan pada umumnya. Di antara pilihan sistem itu, sentralisasi pengelolaan guru agaknya merupakan pilhan yang paling cocok. Namun demikian, upaya ini menuntut lahirnya produk hukum baru mengenai sistem pengelolaan guru, sekaligus meninjau ulang produk hukum yang sudah ada.
Perlu dipikirkan pengaturan yang sesuai bagi daerah-daerah yang pengelolaan pendidikannya sangat baik di antara kebanyakan pengelolaan pendidikan yang bermasalah di era desentralisasi ini.
Pendidikan yang baik, benar, adil dan bermutu adalah jaminan dan bukan hanya tiket untuk mewujudkan serangkaian kehidupan yang lebih bermartabat (Qedo, 20 Mei 2010)
Sabtu, 08 Desember 2012
Bahan Uji Publik: Kurikulum 2013
Silakan klik link berikut untuk mengunduh:
Berikan masukan terbaik Anda agar kurikulum ini benar-benar
mampu memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Salam!!!!
BIMA DALAM SEJARAH
1. Sejarah Awal
Asal usul
Secara historis
orang Bima atau Dou Mbojo dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok penduduk asli yang disebut Dou Donggo yang menghuni kawasan bagian barat teluk, tersebar di gunung
dan lembah dan Dou Mbojo yang menghuni kawasan pesisir pantai dan merupakan suatu ras
bangsa campuran dengan orang Bugis-Makasar dengan ciri rambut lurus sebagai
orang Melayu di pesisir pantai.
Dari penelitian
Zollinger (1847) berpendapat bahwa Dou Donggo (Donggo Di) dan penduduk Bima di
sebelah timur laut teluk Bima (Dou Donggo Ele) menunjukkan karakteristik yang
jelas sebagai ras bangsa yang lebih rendah, kecuali beberapa corak yang
menunjukkan kesamaan dengan orang-orang Bima di sebelah timur Teluk Bima.
Sedangkan penelitian Elber Johannes (1909-1910) menyimpulkan pada dasarnya
orang Bima yang tinggal di sekitar ibukota adalah
ras bangsa yang lebih tinggi, hidup pula ras bangsa campuran yang bertalian
dengan orang Bugis dan Makasar yaitu ras bangsa Melayu Muda.
Dalam pencatatan
Kitab BO, bahwa para ncuhi berasal dari Hindia Belakang (Indo Cina) sebagai
asal-usul dari penduduk di pesisir pantai.
Langganan:
Postingan (Atom)
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan adalah kata yang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-...
-
“The I ndonesian Republic will be established by Indonesian people, and it will be de-esta...
-
I. PENDAHULUAN A. Rasional Makalah diskusi ini kami awali dengan sebuah kisah yang dituturkan oleh Profesor Sune Carlson dari Royal Academy...
-
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 UU Sisdiknas Tahun 2003 [1] bahwa Pendidikan ...